jam

Sabtu, 11 Mei 2013

PPKN

ini merupakan materi power point untuk mata kuliah PPKN tentang presentasi sebelas maret..Klik gambar di bawah ini !!






Jumat, 10 Mei 2013

PPT BAGIAN-BAGIAN PADA TUMBUHAN

UNTUK DOWNLOAD KLIK GAMBAR DI BAWAH INI ^_^




Derivat Epidermis


Derivat epidermis adalah suatu bangunan atau alat tambahan pada epidermis yang berasal dari epidermis, tapi memiliki struktur dan fungsi yang lain dengan epidermis. Contohnya antara lain adalah litokis, sel kipas, dan sel silika serta sel gabus.


Litokis terdapat pada daun Ficus dengan penebalan sentripetal. Secara ontogeni terbentuk melalui proses berikut: mulanya dinding sebelah luar epidermis mengalami penonjolan ke arah dalam yang tersusun atas selulosa, lama kelamaan tangkai selulosa semakin panjang diikuti oleh pembesaran dan pemanjangan sel, lalu pada tangkai selulosa dideposisikan CaCO3 dengan tidak merata (seperti sarang lebah). Tangkai selulosa dan CaCO3 disebut sistolit, sedang seel yang mengandungnya disebut litokis.

Sel kipas disebut juga motor sel atau buliform sel, merupakan alat tambahan pada epidermis atas daun-daun Poaceae, Cyperaceae, yang tersusun oleh beberapa sel dengan ukuran yang lebih besar daripada epidermis, berbentuk seperti kipas yang terbentuk dari sel-sel yang berdinding tipis dengan sebuah vakuola sentral. Plasma sel berupa selaput yang melekat pada dinding sel berfungsi menyimpan air. Kalau udara panas, air dalam sel kipas akan menguap, sel kipas akan mengkerut sehingga luas permukaan atas daun akan lebih kecil dari luas permukaan bawah. Oleh karenanya daun akan menggulung dan akan mengurangi penguapan lebih lanjut.

Di antara sel-sel epidermis batang tebu dan bambu ada sel yang mengandung kristal kersik (SiO2) atau sel silika yang biasanya didampingi oleh sel gabus. Sel gabus dindingnya mengandung suberin, dan sering mengandung bahan organik yang padat. Distribusinya menyebabkan pengerasan pada kulit batang tebu. Bentuknya segitiga, segiempat, tidak teratur, angka 8, membulat, dan lain-lain.

Power Point Pembelahan Mitosis dan Meiosis

untuk mendownload PPT tentang mitosis dan meiosis KLIK PADA GAMBAR DIBAWAH INI!



Transkripsi dan Translasi

Mau liat video tentang transkripsi dan translasi pada DNA.. simak video di bawah ini!!!

Pembelahan Mitosis dan Meiosis

A.   Mitosis
Sel yang membelah secara mitosis akan menghasilkan dua sel anak yang masing-masing memiliki sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan induknya. Mitosis terjadi pada perbanyakan sel tubuh (sel somatis). Sifat kromosomnya berpasangan,sehingga disebut diploid (2n). Pembelahan mitosis berlangsung secara bertahap melalui beberapa fase,yaitu profase, metafase, anafase, telofase, dan interfase.
a.    Profase
Pada fase ini induk yang akan membalah memperlihatkan gejala terbentuknya dua sentriol dari sentrosom:yang satu tetap ditempat,yang satu bergerak ke arah kutub yang berlawanan.masing-masing sentriol memancarkan serabut-serabut berupa filamen yang disebut benang gelendong pembelahan (benang spindel) yang menghubungkan sentriol  satu dengan sentriol yang lain.
Membran inti yang masih tampak pada profase awal kemudian segera pecah-pecah.lalu butiran kromatin yang kemudian memendek dan menebal menjadi kromosom. Dengan bagian yang menggenting disebut sentromer. Sentromer adalah bagian kromosom yangtidak bisa menyerap zat warna. Masing –masing sentromer mengandung kinetokor,yaitu tempat mikrotubulus terikat.
Kemudian kromosom berduplikasi membujur menjadi dua bagian yang masing-masing disebut kromatid. Bersam dengan itu anak inti(nukleolus)mengecil dan tidak tampak atau menghilang.dengan demikian,kromatid terjerat pada benang spidel. Sementara itu benag spidel meluas ke luar ke segala arah disebut sebagai aster.
Di akhir profase selubung inti sl pecah dan setiap kromatid melekaaat di beberapa benang spidel di kinetokor. Kromosom duplikat lalu meninggalkan daerah kutub dan berjajar di ekuator.
Pada sel tumbuhan yang tidak mempunyai sentrio, benang gelendong pembelahan ini terbentuk di antara dua titik yang disebut titik kutub.
b.    Metafase
Periode selama kromosom di ekuatorial disebut metafase.membran inti sudah menghilang,kromosom berada di bidang ekuator,dengan sentromernya seolah kromosom berpegang pada benang gelendong pembelahan. Pada fase ini kromosom tampak paling jelas.
c.    Anafase
Selama anafase kromatid bererak menuju ke arah kutub-kutub yang berlawanan. Kinetokor yang masih melekat pada benang spidel berfungsi menujukkan jalan,sedangkan lengan kromosom mengikuti dibelakang.
d.    Telofase
Kromatid-kromatid mengumpul pada kutub-kutub.benang gelendong menghilang,kromatid menjadi kusut dan butiran-butiran kromatid muncul kembali. Selaput inti terbentuk kembali dan nukleolus terlihat lagi. Pada bagian bidang ekuator terjadi lekukan yang makin lama makin kedalam hingga sel induk terbagi menjadi dua yang masing-masing mempunyai sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan induknya.
e.    Interfase
Interfase di sebut pula fase istirahat namun sebutan ini kurang tepat karena justru pada saat inti sel mempersiapkan diri untuk pembelahan lagi dengan mengumpulkan materi dan energi pada fase ini kromosom tidak tampak.akhirnya pembelahan secara mitosis menghasilkan dua sel anak yang masing-masing sel anakan memiliki jumlah dan sifat kromosom yang sama dengan sel induknya pada pembelahan ini terjadi pembagian inti (kariokinesis) dan pembagian plasma /sitoplasma(sitokenesis).
Pada makhluk hidup bersel banyak mitosis merupakan mekanisme memperbanyak sel atau pertumbuhan,sedangkan pada organisme bersel satu mitosis merupakan cara bereproduksi. Mitosis terjadi pada sel-sel tubuh dan berlangsung mulai dari terbentuknya zigot yang bersifat diploid. Sel-sel tertentu seperti otot dan saraf tidak lagi membelah pada batas-batas tertentu.
Sel-sel yang telah mengalami diferensiasi tidak lagi membelah secara mitosis.
Berikut ini video tentang pembelahan mitosis..Untuk download klik DISINI !
B.   Meiosis
Pembelahan sel ini berlangsung melalui dua thap pembelahan tanoa melalui interfase,dikenal dengn meiosis I dan meiosis II.
a.    Meiosis I
Meiosis I,fase-fasenya meliputi:
1.    Profase I
Profase terbagi lagi menjadi fase-fase sebagai berikut:
a.    Leptonema
b.    Zigonema
c.    Pakinema
d.    Diplonema
e.    Diakinesis
2.    Metafase I
Tetrad berkumpul dibidang ekuator,
3.    Anafase I
Benang gelendong pembelahan dari masing-masing kutub menarik kromosom homolog sehingga setiap pasangan kromosom homolog berpisah bergerak ke arah kutub yang berlawanan.sentromer belum membelah setiap kuub menerima campuran acak kromosom dari ibu dan bapak.
4.    Telofase I
Kromatid memadat,selubung inti terbentuk,dan nukleolus muncul lagi,kemudian sitokinesis berlangsung.
Pada manusia terjadi duplikasi 2 kromosom dari jumlah 4 kromatid sehingga terbentuk 23 kromosom yang diduplikasi di stiap kutub. Benang gelendong lenyap kromatid muncul kembali;setriol berperan sebagai sentrosom kembali.
b.    Meiosis II
Meiosis II, fase-fasenya meliputi:
1.    Profase I
Sentrosom membentuk dua sentriol yang letaknya pada kutub yang berlawanan dan dihubungkan oleh benang gelendong. Membran inti dan nukleolus lenyap,kromatid berubah menjadi kromosom yang terjerat oleh benang gelendong.
2.    Metafase II
Kromosom berada di bidang ekuator, kromatid berkelompok dua-dua. Belum terjadi pembelahan sentromer.
3.    Anafase II
Kromosom melekat pada kinetokor benang gelendon,lalu ditarik oleh benang gelendong ke arah kutub yang berlawanan yang menyebabkan sentromer terelah. Sebagai akibatnya masing-masing kromatidnya bergerak ke arah yang berlawanan pula.
4.    Telofase II
Kromatid terkumpul pada kutub pembelahan lalu berubah menjadi kromatid kembali. Bersama dengan itu membran inti dan anak inti terbentuk lagi, dan sekat pemisah semakin jelas sehingga akhirnya terjadilah dua sel anakan.
Untuk diingat  :
·         Gametogenesis pada tumbuhan terjadi melalui mitosis,bukan meiosis.
·         Meiosis pada tumbuhan tidak menghasilkan gamet,melainkan spora.
·         Spora selalu berkembang menjadi gametofit haploid multiseluler
·         Hewan tidak pernah memiliki fase haploid multiseluler,sedangkan tumbuhan selalu memiliki fase haploid multiseluler.
Berikut ini disajikan video tentang pembelahan meiosis.silahkan download DISINI !!!
C.   Perbedaan mitosis dan meiosis
a.    Mitosis
Ø  Pada organisme bersel satu,untuk memperbanyak diri(reproduksi)
Ø  Pada organisme bersel banyak untuk memperbanyak sel dan pertumbuhan.
Ø  Pada tumbuhan mitosis terjadi jaringan meristematis, misalnya di ujung batang ,ujung akar. Dan kambium
Ø  Pada hewan terjadi di sel-sel somatik(sel tubuh)
Ø  Terjadi lewat rangkaian tahap, yaitu profase ,metafase ,anafase, telofase,dan interfase
Ø  Dua sel anak yang memiliki jumlah kromosom seperti induknya (diploid)
b.    Meiosis
Ø  Pada organisme bersel banyak untuk membentuk sel kelamin(gamet). Meiosis berfungsi mengurangi jumlah kromosom agar keturunannya memiliki jumlah kromosom yang sama
Ø  Pada tumbuhan terjadi di benang sari dan putik
Ø  Pada hewan terjadi di alat kelamin
Ø  Terjadi lewat dua rangkaian tahap,yaitu meiosis I dan meiosis II
v  Meiosis I(leptonema,zigonema, pakinema,diplonema, diakenesis),metafase I, anafase I, telofase
v  Meiosis II profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II
Ø Empat sel anakan yang memiliki setengah jumlah kromosom induknya (haploid)
D.   Gametogenesis
Proses pembentukan gamet disebut gametogenesis, yang berlangsung secara meiosis. Dalam proses ini kadang terjadi fase maturasi (pematangan), yaitu perkembangan dari hasil akhirat meiosis yang tidak langsung menjadi gamet. Di bagian muka telah disinggung bahwa gametogenesis berlangsung di alat-alat kelamin baik pada tubuhan maupun hewan. Gametogenesis dibedakan menjadi dua ,yaitu spermatogenesis (pembentukan sperma) dan oogenesis (pembentukan ovum). Secara prinsip keduanya melalui cara pembelahan yang sama namun hasil akhirnya berbeda. Berikut ini video tentang gametogenesis..Klik DISINI !
1.    Spermatogenesis
Proses ini berlangsung dalam alat kelamin jantung ,pada hewan disebut testis. Dalam testis terdapat bagian yang disebut tubulus semineferus. Pada bagian tersebut terdapat sel-sel primordial yang bersifat diploid. Sel-sel primordial tersebut berulang kali mengalami pembelahan secara mitosis , diantaranya membentuk spermatogonium yang dianggap sebagai induk speerma.spermatogenesis bersifat diploid (2n) dalam pertumbuhanya spermatogenesis primer yang bersifat diploid pula, kemudian sel ini melakukan meiosis.pada meiosis I, dihasilkan dua sel anak yang disebut spermatsit sekunder yang bersifat haploid. Pada meiosis II, setiap sel tersebut menghasilkan  dua sel anakan hinggapada meiosis II terbentuk empat sel anakan yang disebut spermatid. Spermatid bersifat haploid, yang dalam pertumbuhannya mengalami maturasi membentuk sperma tozoon. Sel spermatid dilengkapi dengan ekor sehingga spermetozoon dapat bergerak bebas bila berada pada medium cair. Hasil akhirdan spermatgenesis adalah terbentuknya empat spermatozoon (jamak: spermatozoa) fungsional dari satu sel induk yang mengalami meiosis.
2.    Oogenesis
Oogenesis berlangsung dalam ovarium hewan atau kandung lembaga dalam bakal biji.pada tumbuhan berbiji (gametofilbetina). Sel primordial (asal) dalam ovarium yang bersifat diploid adalah oogonium, dalam pertumbuhannya terbentuk oosit primer bersifat diploid. Sel ini mengalami meiosis sehingga terbentuk dua sel, anakan, yang satu besar disebut oosit sekunder dan yang satu selnya kecil disebut badan kutub primer. Keduanya bersifat haploid karena telah terjadi pembagian /penyusutan pada kromosom. Kedua sel ini mengalami meiosis II. Pada sel oosit sekunder juga dihasilkan dua sel anakan yang satu besar disebut ootid sedangkan yang satu kecil disebut badan kutub sekunder. Pada badan kutub hasil meiosis I juga berlangsung meiosis II,dan hasil anakan berupa dua sel badan kutub. Namun sel badan kutub mengalami degenerasi dalam perkembanganya hingga akhirnya mati, sedangkan ootid mengalami perkembangan menjadi ovum. Dengan demikian pada oogenesis, satu sel induk akhirnya membentuk satu ovum yang fungsional dan tiga sel badan kutub yang tidak fungsional (tidak terlibat dalam pembuahan).

Biologi Sel dan video berikut ini (filament intermediet)


Filamen intermediat



Struktur filamen intermediet
Filamen intermediat merupakan bagian dari kerangka sel (sitoskeleton) yang memiliki diameter antara 8 hingga 12 nm, lebih besar daripada diameter mikrofilamen tetapi lebih kecil daripada diameter mikrotubula, yang fungsinya untuk menahan tarikan (seperti mikrotubula). Filamen intermediet terdiri dari berbagai jenis yang setiap jenisnya disusun dari subunit molekuler berbeda dari keluarga protein yang beragam yang disebut keratin. Mikrotubula dan mikrofilamen, sebaliknya mempunyai diameter dan komposisi yang sama di seluruh sel eukariot. Dibandingkan mikrofilamen dan mikrotubula yang sering dibongkar-pasang dalam berbagai macam bagian sel. Filamen intermediet termasuk peralatan sel yang lebih permanen. Perlakuan kimiawi yang memindahkan mikrofilamen dan mikrotubula dari sitoplasma meninggalkan jalinan filamen intermediet yang mempertahankan bentuk aslinya. Berbagai jenis filamen intermediet kemungkinan berfungsi sebagai kerangka keseluruhan sitoskeleton.
Berikut ini disajikan video tentang terbentuknya filamen intermediet..SILAHKAN DOWNLOAD DISINI !!