Jaringan ( meristem ) Jaringan adalah sekumpulan/sekelompok sel yang mempunyai bentuk, sifat dan fungsi/tugas yang sama. Pada tumbuhan/organisme tingkat rendah belum terdapat jaringan, bahkan ada yang selama hidupnya tetap bersel 1 (uniseluler), misal : ganggang Caulerpa sp. Jaringan pada umumnya terdapat pada tumbuhan yang tinggi tingkatannya, makin tinggi tingkatannya, makin jelas adanya deferensiasi yang membentuk jaringan-jaringan yang berlainan. Deferensiasi adalah perubahan morfologi dan fisiologi menuju ke spesialisasi yang terjadi di dalam sel, jaringan, organ/seluruh tubuh, selama proses perkembangan dari tingkat meristematik ke tingkat dewasa. Spesialisasi adalah tingkat perubahan yang mengikuti fungsi yang dibebaskan pada sel di dalam tubuh tumbuhan. Umumnya tumbuhan tingkat rendah, misalnya ganggang Spirogyra, Cladophora, Zygnema, meskipun terdiri dari deretan sel-sel namun tidak dapat dikatakan sebagai jaringan karena masing-masing merupakan individu-individu yang mengumpul dan masing-masing selnya aktif dengan kehidupannya sendiri-sendiri. Bila dipotong masing-masing potongan dapat hidup, disebut koloni. Pada tumbuhan tertentu, misal : golongan fungi/ jamur telah nampak seakan-akan terjadi jaringan-jaringan, namun sesungguhnya merupakan sel-sel bebas yang berhasil mengumpul dan membentuk semacam anyaman disebut plektenkim / jaringan semu/pseudo parenkim. Terjadinya pada tumbuhan adalah karena adanya pembelahan sel-sel, yang dalam hal ini sel-sel yang terjadi tetap melakukan hubungan yang erat satu sama lain. Pembentukan jaringan tersebut sangat erat hubungannya dengan pembentukan organ-organ pada tumbuhan (akar, batang, daun, bunga, buah, dan lain-lain). Selain adanya noktah-noktah yang ternyata berkaitan dengan pertumbuhan sel-sel muda sel-sel dewasa, di antara sel-sel tersebut terjadi pula ruang antar sel. Menurut “peristiwa terbentuknya”, dibedakan menjadi : a) Schizogen (sisogen) : apabila sel-sel saling menjauhkan diri sehingga terbentuk ruangan di antara sel-selnya. b) Lysigen (lisigen) : apabila tejadinya karena terdapat dinding sel/beserta isinya yang mengalami pelarutan. c) Rhexigen (reksigen) : apabila terjadinya disebabkan karena adanya robekan /kerusakan pada dinding selnya hal ini karena adanya pertumbuhan di sekitarnya. d) Schizolyzigen(skisolisigen): apabila terjadinya mula-mula sel-selmya saling menjauhkan diri dan kemudian ada sel-sel yang mengalami pelarutan. Di dalam ruang antar sel terdapat udara yang berfungsi untuk pertukaran gas yang diperlukan oleh protoplas. Macam-macam jaringan pada tumbuhan : _ Menurut tingkat perkembangannya : a. Jaringan meristem/jaringan muda b. Jaringan permanen/jaringan dewasa _ Menurut fungsinya : a. Jaringan pengangkut : xilem, floem. b. Jaringan pelindung : epidermis, gabus sekunder. c. Jaringan penyokong : kolenkim, sklerenkim. d. Jaringan sekresi : trikoma glanduler. e. Jaringan penyimpanan : parenkim f. Jaringan meristem : meristem _ Menurut tipe sel penyusunnya : a. Jaringan sederhana : bersifat homogen dan terdiri atas hanya 1 tipe sel : parenkim, kolenkim, sklerenkim b. Jaringan kompleks/majemuk : Bersifat heterogen dan tersusun atas 2 tipe sel/lebih : xilem, floem, epidermis. A. JARINGAN MUDA (MERISTEM) Sel-sel yang membentuknya juga dalam keadaan muda (embrional), terdapat pada ujung-ujung organ. Fungsi : - membelah menghasilkan sel-sel baru - membentang tumbuh - berdeferensiasi menjadi jaringan dewasa spesialisasi Sifat-sifatnya : _ Sel kecil, berdinding tipis (pektin), bentuk teratur : segi empat / kubus. _ Lumen penuh protoplas, vakuola kecil-kecil dan banyak _ Tidak mempunyai ruang antar sel (sel-sel rapat letaknya satu sama lain) Sifat khusus : Sel-sel yang membentuknya selalu mengadakan kegiatan-kegiatan untuk membelah bersifat meristematis. Klasifikasi Meristem : Menurut asalnya dibagi menjadi : 1) Meristem primer : yaitu meristem yang sel-selnya berkembang langsung dari sel-sel embrional, sehingga merupakan lanjutan dari pertumbuhan embrio 2) Meristem sekunder : yaitu meristem yang berkembang dari jaringan dewasa yang telah mengadakan deferensiasi. Misal : kambium, kambium gabus (felogen). Menurut letaknya pada tumbuhan dibagi : 1) Meristem apikal : (meristem ujung) Terdapat pada ujung-ujung batang, cabang, akar (berasal dari meristem primer) 2) Meristem interkalar : (meristem antara) Terdapat di antara jaringan dewasa Misal : di pangkal ruas batang tumbuhan Gramineae (berasal dari meristem primer) 3) Meristem lateral : (meristem samping) Letaknya sejajar dengan permukaan dan sepanjang organ. Misal : kambium dan kambium gabus (dari meristem sekunder) Macam-macam pembelahan : a) tangensial / periklinal : bila dinding pemisah terjadi sejajar dengan permukaan organ b) radial : bila dinding pemisah tegak lurus dengan permukaan organ dan melalui jari-jari organ c) antiklinal : bila dinding pemisah tegak lurus dengan sumbu organ Meristem Sekunder Adalah jaringan yang sel-selnya telah mengalami deferensiasi dan berfungsi sebagai jaringan dewasa, kemudian dapat melakukan aktifitas sebagai meristem lagi, missal : 1. Kambium Bentuk sel pipih, prismatis agak memanjang, dinding tipis, tersusun rapat satu sama lain, tanpa ruang antar sel. Cara memperbanyak diri : dengan membelah. Dinding pemisah antara 2 sel terjadi secara suksedan (sedikit demi sedikit). Kambium memperbanyak diri secara ganda, karena dapat membentuk bermacam-macam jaringan baru ke segala arah, yaitu : ─ Ke arah antiklinal, membentuk sel-sel inisial baru ─ Ke arah periklinal membentuk fluem dan xilem sekunder, yang kadang-kadang juga membentuk sel-sel jari-jari empulur/parenkim sekunder bersifat dipleuris (mampu membentuk jaringan ke 2 arah (luar/dalam) Kambium terdapat pada semua tumbuhan yang mengalami pertumbuhan menebal sekunder, yaitu tumbuhan yang tergolong Dicotyledoneae, kadang-kadang juga terdapat pada Monocotyledoneae tertentu, misal dari ordo Liliales. Kambium pada ordo Liliales tersebut bersifat monopleuris karena hanya membentuk sel-sel ke 1 arah saja, yaitu ke arah dalam membentuk sel-sel berkas pengangkut. 2. Felogen Merupakan meristem sekunder yang membentuk jaringan gabus sekunder, yaitu ke arah luar membentuk felem (sel gabus) sedang ke arah dalam membentuk feloderm (parenkim gabus) disebut juga bersifat dipleuris. Oleh karena kambium atau kambium gabus ini letaknya lateral pada batang/akar yaitu sejajar dengan permukaan sisi organ tempat terdapatnya maka keduanya disebut meristem lateral. Sedang meristem interkalar mempunyai aktivitas pertumbuhan di daerah jaringan primer yang berasal dari meristem apikal. Meristem tersebut tersisip di daerah jaringan yang telah terdeferensiasi dan berfungsi sebagai jaringan dewasa, kemudian dapat melakukan aktifitas sebagai meristem lagi. Kambium/kambium gabus bersifat dipleuris Felogen pada tanaman yang luka bersifat monopleuris, karena hanya membentuk sel-sel ke arah luar (felem) saja. Monocotyledoneae yang berkambium.
jam
Kamis, 09 Mei 2013
Jaringan Meristem
Jaringan ( meristem ) Jaringan adalah sekumpulan/sekelompok sel yang mempunyai bentuk, sifat dan fungsi/tugas yang sama. Pada tumbuhan/organisme tingkat rendah belum terdapat jaringan, bahkan ada yang selama hidupnya tetap bersel 1 (uniseluler), misal : ganggang Caulerpa sp. Jaringan pada umumnya terdapat pada tumbuhan yang tinggi tingkatannya, makin tinggi tingkatannya, makin jelas adanya deferensiasi yang membentuk jaringan-jaringan yang berlainan. Deferensiasi adalah perubahan morfologi dan fisiologi menuju ke spesialisasi yang terjadi di dalam sel, jaringan, organ/seluruh tubuh, selama proses perkembangan dari tingkat meristematik ke tingkat dewasa. Spesialisasi adalah tingkat perubahan yang mengikuti fungsi yang dibebaskan pada sel di dalam tubuh tumbuhan. Umumnya tumbuhan tingkat rendah, misalnya ganggang Spirogyra, Cladophora, Zygnema, meskipun terdiri dari deretan sel-sel namun tidak dapat dikatakan sebagai jaringan karena masing-masing merupakan individu-individu yang mengumpul dan masing-masing selnya aktif dengan kehidupannya sendiri-sendiri. Bila dipotong masing-masing potongan dapat hidup, disebut koloni. Pada tumbuhan tertentu, misal : golongan fungi/ jamur telah nampak seakan-akan terjadi jaringan-jaringan, namun sesungguhnya merupakan sel-sel bebas yang berhasil mengumpul dan membentuk semacam anyaman disebut plektenkim / jaringan semu/pseudo parenkim. Terjadinya pada tumbuhan adalah karena adanya pembelahan sel-sel, yang dalam hal ini sel-sel yang terjadi tetap melakukan hubungan yang erat satu sama lain. Pembentukan jaringan tersebut sangat erat hubungannya dengan pembentukan organ-organ pada tumbuhan (akar, batang, daun, bunga, buah, dan lain-lain). Selain adanya noktah-noktah yang ternyata berkaitan dengan pertumbuhan sel-sel muda sel-sel dewasa, di antara sel-sel tersebut terjadi pula ruang antar sel. Menurut “peristiwa terbentuknya”, dibedakan menjadi : a) Schizogen (sisogen) : apabila sel-sel saling menjauhkan diri sehingga terbentuk ruangan di antara sel-selnya. b) Lysigen (lisigen) : apabila tejadinya karena terdapat dinding sel/beserta isinya yang mengalami pelarutan. c) Rhexigen (reksigen) : apabila terjadinya disebabkan karena adanya robekan /kerusakan pada dinding selnya hal ini karena adanya pertumbuhan di sekitarnya. d) Schizolyzigen(skisolisigen): apabila terjadinya mula-mula sel-selmya saling menjauhkan diri dan kemudian ada sel-sel yang mengalami pelarutan. Di dalam ruang antar sel terdapat udara yang berfungsi untuk pertukaran gas yang diperlukan oleh protoplas. Macam-macam jaringan pada tumbuhan : _ Menurut tingkat perkembangannya : a. Jaringan meristem/jaringan muda b. Jaringan permanen/jaringan dewasa _ Menurut fungsinya : a. Jaringan pengangkut : xilem, floem. b. Jaringan pelindung : epidermis, gabus sekunder. c. Jaringan penyokong : kolenkim, sklerenkim. d. Jaringan sekresi : trikoma glanduler. e. Jaringan penyimpanan : parenkim f. Jaringan meristem : meristem _ Menurut tipe sel penyusunnya : a. Jaringan sederhana : bersifat homogen dan terdiri atas hanya 1 tipe sel : parenkim, kolenkim, sklerenkim b. Jaringan kompleks/majemuk : Bersifat heterogen dan tersusun atas 2 tipe sel/lebih : xilem, floem, epidermis. A. JARINGAN MUDA (MERISTEM) Sel-sel yang membentuknya juga dalam keadaan muda (embrional), terdapat pada ujung-ujung organ. Fungsi : - membelah menghasilkan sel-sel baru - membentang tumbuh - berdeferensiasi menjadi jaringan dewasa spesialisasi Sifat-sifatnya : _ Sel kecil, berdinding tipis (pektin), bentuk teratur : segi empat / kubus. _ Lumen penuh protoplas, vakuola kecil-kecil dan banyak _ Tidak mempunyai ruang antar sel (sel-sel rapat letaknya satu sama lain) Sifat khusus : Sel-sel yang membentuknya selalu mengadakan kegiatan-kegiatan untuk membelah bersifat meristematis. Klasifikasi Meristem : Menurut asalnya dibagi menjadi : 1) Meristem primer : yaitu meristem yang sel-selnya berkembang langsung dari sel-sel embrional, sehingga merupakan lanjutan dari pertumbuhan embrio 2) Meristem sekunder : yaitu meristem yang berkembang dari jaringan dewasa yang telah mengadakan deferensiasi. Misal : kambium, kambium gabus (felogen). Menurut letaknya pada tumbuhan dibagi : 1) Meristem apikal : (meristem ujung) Terdapat pada ujung-ujung batang, cabang, akar (berasal dari meristem primer) 2) Meristem interkalar : (meristem antara) Terdapat di antara jaringan dewasa Misal : di pangkal ruas batang tumbuhan Gramineae (berasal dari meristem primer) 3) Meristem lateral : (meristem samping) Letaknya sejajar dengan permukaan dan sepanjang organ. Misal : kambium dan kambium gabus (dari meristem sekunder) Macam-macam pembelahan : a) tangensial / periklinal : bila dinding pemisah terjadi sejajar dengan permukaan organ b) radial : bila dinding pemisah tegak lurus dengan permukaan organ dan melalui jari-jari organ c) antiklinal : bila dinding pemisah tegak lurus dengan sumbu organ Meristem Sekunder Adalah jaringan yang sel-selnya telah mengalami deferensiasi dan berfungsi sebagai jaringan dewasa, kemudian dapat melakukan aktifitas sebagai meristem lagi, missal : 1. Kambium Bentuk sel pipih, prismatis agak memanjang, dinding tipis, tersusun rapat satu sama lain, tanpa ruang antar sel. Cara memperbanyak diri : dengan membelah. Dinding pemisah antara 2 sel terjadi secara suksedan (sedikit demi sedikit). Kambium memperbanyak diri secara ganda, karena dapat membentuk bermacam-macam jaringan baru ke segala arah, yaitu : ─ Ke arah antiklinal, membentuk sel-sel inisial baru ─ Ke arah periklinal membentuk fluem dan xilem sekunder, yang kadang-kadang juga membentuk sel-sel jari-jari empulur/parenkim sekunder bersifat dipleuris (mampu membentuk jaringan ke 2 arah (luar/dalam) Kambium terdapat pada semua tumbuhan yang mengalami pertumbuhan menebal sekunder, yaitu tumbuhan yang tergolong Dicotyledoneae, kadang-kadang juga terdapat pada Monocotyledoneae tertentu, misal dari ordo Liliales. Kambium pada ordo Liliales tersebut bersifat monopleuris karena hanya membentuk sel-sel ke 1 arah saja, yaitu ke arah dalam membentuk sel-sel berkas pengangkut. 2. Felogen Merupakan meristem sekunder yang membentuk jaringan gabus sekunder, yaitu ke arah luar membentuk felem (sel gabus) sedang ke arah dalam membentuk feloderm (parenkim gabus) disebut juga bersifat dipleuris. Oleh karena kambium atau kambium gabus ini letaknya lateral pada batang/akar yaitu sejajar dengan permukaan sisi organ tempat terdapatnya maka keduanya disebut meristem lateral. Sedang meristem interkalar mempunyai aktivitas pertumbuhan di daerah jaringan primer yang berasal dari meristem apikal. Meristem tersebut tersisip di daerah jaringan yang telah terdeferensiasi dan berfungsi sebagai jaringan dewasa, kemudian dapat melakukan aktifitas sebagai meristem lagi. Kambium/kambium gabus bersifat dipleuris Felogen pada tanaman yang luka bersifat monopleuris, karena hanya membentuk sel-sel ke arah luar (felem) saja. Monocotyledoneae yang berkambium.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar